Seharian di Trans Studio Bandung

Khusus bulan April ini, Trans Studio Bandung lagi promo buy 1 one get 1 free untuk yang ber-ktp Bandung dan sekitarnya. Gue sebagai mahasiswi yang uang jajannya pas-pasan, tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Hahahahaha.

Ternyata beberapa temen gue berpikiran sama kaya gue. Mereka rela cuti dari kantor dan bolos kuliah demi tiket beli 1 gratis 1 itu. Kapan lagi kan harga tiket masuk TSB jadi 75 ribuan. Kami pun pergi ber-6 pas tanggal 17 April kemaren.

Gue dan temen-temen mulai memasuki TSB sekitar jam 11 siang. Penuh gilakkk!!! Banyak rombongan anak sekolahan dari Jakarta.

Dengan berdesak-desakan, wahana yang pertama kali kami naikin adalah Giant Swing. Ngantrinya sekitar 10 menit. Udah ngantri lama, pas naek diputer-puter pula. Gue gemeteran. Tangan dan kaki seperti hilang entah kemana #lebay.

http://bedahsaham.blogspot.com/2011/06/foto-wahana-trans-studio-bandung.html

Gue pun bergumam dalam hati, "Gue gak mau naek yang beginian lagi."

Disana, gue dan temen-temen nyobain 11 wahana dari 16 wahana yang ada. Keren kan? Kami di TSB sampe tutup, kira-kira jam 9 malem. Wohohoho. Bayar tiket setengahnya, tapi sampe tutup XD

Hal menurut gue paling lucu adalah ketika kami masuk wahana si Bolang. Lucu aja gitu, anak seumur gue diajak keliling naek kereta, cuma buat ngeliatin boneka-boneka Bolang di seluruh nusantara. Udahnya gue dan temen-temen ketawa-ketawa, soalnya rata-rata yang ngantri itu anak SD.

http://wahanawisataindonesia.blogspot.com/2012/09/st1behaviorurlieooui-style-definitions.html

Kami juga nyobain wahana Dunia Lain sekitar jam 7 malem. Wahana itu yang daritadi siang ngantrinya naudzubillah, jam segitu ga ada sama sekali yang ngantri. Gue dan temen-temen memberanikan diri. Dan ternyata... biasa aja. Yang bikin serem cuma musiknya. Mungkin karena kita cuma duduk di kereta, dan hantunya juga robot, bukan manusia yang dandan jadi hantu.

http://www.anneahira.com/trans-studio-bandung.htm

Sebelumnya, kita juga nyobain wahana Yamaha Racing Coaster. Ngantrinya lamaaa pisan. Naeknya paling cuma semenit. Rasanya? Menurut gue lebih serem naek Giant Swing. Gue malah pengen naek coasternya lagi. Bikin ketagihan, apalagi ada Lorenzo (di layar) yang ngitung mundur sebelum wahananya mulai. Hehe

http://transstudioworld.net/tag/yamaha-racing-coaster/#

Pokoknya seru banget jalan-jalan ke Trans Studio Bandung. Lumayan bisa ngilangin penat habis UTS.

Tips dari gue, kalau kalian mau kesana datenglah sekitar jam 3 sore, biar ga penuh. Jadi gak perlu cuti kerja ataupun bolos kuliah. Kalau gak mau ngantri, belilah tiket VIP.

Selamat berlibur~

Perempuan Bulan Purnama

Langit malam yang cerah karena sinar bulan purnama tak lagi indah bagiku. Semuanya berubah 180 derajat setelah kejadian itu. Sungguh ku tak sanggup lagi melihat indahnya bulan purnama hari ini dan seterusnya tanpamu.

“Lihat ini deh! Indah ya”, ucapmu saat memperlihatkan gambar hasil tangkapanmu. “Aku janji akan melihat bulan yang indah ini bersamamu, mulai hari ini dan seterusnya.”

Sungguh bahagianya aku saat kamu mengucapkan janji itu. Tapi kini aku benar-benar tak percaya. Aku tak akan pernah bisa menagih janjimu itu sampai kapanpun. Tragedi malam tahun baru itu membuatku kehilangan dirimu, bukan dipelukan orang lain, tapi kembali ke pelukan Tuhan.

Aku sungguh tak kuasa menahan air mata, saat dokter yang keluar dari ruang UGD berkata, “Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan nyawanya. Kami minta keluarga ikhlas dan sabar.”

Kenapa? Kenapa Tuhan mengambil seseorang yang telah berjanji membahagiakan seorang laki-laki cupu sepertiku ini? Apa Tuhan tidak percaya padaku bahwa aku bisa membahagiakannya?

Oh Tuhan, maafkanlah perkataan dari makhluk ciptaanMu yang sombong ini. Hukumlah aku, tapi bahagiakanlah dia disana. Aku merindunya.

---
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tak Ada Arti

"Seperti yang kamu tau, Papa gak setuju sama kamu."

Jawabannya itu selalu berputar-putar di pikiranku saat kutanya alasan kenapa dia jalan berdua dengan salah satu teman sekelas kami. Kaget. Itu yang aku rasakan saat pertama kali mendengar kalimat itu keluar dari mulutnya.

Iya aku tahu, memang ayahnya tak setuju aku mendekati anak gadis satu-satunya itu. Tapi apa arti hubungan yang telah kami bangun dari semester tiga sampai sudah setahun lulus dari kuliah sekarang ini, jika dia akhirnya mengikuti perkataan ayahnya?

Entah apa yang harus aku lakukan, ini membingungkan. Apa aku harus memohon pada ayahnya agar merestui hubunganku dengannya? Tapi apalah artinya aku memohon, nyatanya dia sudah menjalani hubungan dengan yang lain, padahal belum ada kata pisah di antara kami. Karena kurang puas dengan alasannya yang pertama, besoknya aku bertanya lagi kenapa.

Dia menjawab, “Aku mau yang pasti, yang bisa membahagiakan aku, setidaknya di dunia.”

Duarrr...

Jadi apa artinya kami pulang dan pergi bareng setiap hari? Apa arti pengorbananku tak tidur sampai pagi demi membantunya mengerjakan skripsi? Tak ada arti apa-apa dimatanya.

Aku, seonggok manusia tak ada arti.

---
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku