#Selfie-cial

What makes you special?

Kalau dikasih pertanyaan gitu, gue bingung jawabnya. Kalau dibeberin semua, nanti dikira sombong lagi. Hehehe.

Ini no filter loh. ASLI! No tongsis juga.
I think I’m lucky person. Kenapa? Karena telah berhasil hidup selama 18 tahun, bukankah itu keberuntungan? Masih dikasih nafas oleh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang merupakan suatu keberuntungan, bagi gue.

Menurut gue nih ya, gue ini anak yang baik, sayang keluarga, cukup pintar, cukup rajin, bisa masak (walau sedikit ._.v), cukup sabar, tidak sombong dan rajin menabung. Gue juga pantang menyerah. Kalau pengen sesuatu, akan gue perjuangkan sampai titik darah penghabisan. Pokoknya, calon istri idaman banget lah! *kemudian di tampar*

Sebagai orang yang berparas biasa aja, membuat gue jadi orang yang (mudah-mudahan) asyik buat dijadiin teman ngobrol, apalagi teman hidup. #eaa

One more! I’m faithful. *kibas jilbab*

Sementara menurut keluarga dan teman-teman, gue itu orangnya pemarah, pemalu (gatau malu-maluin), suka ngatur, pemalas, kadang so' tau, keras kepala, gamau diatur, seenaknya banget lah.
"Kamu nanti gamau disayang mertua? Jadi perempuan males beres-beres!"
Bunda sendiri sampai ngomong gitu. Saking malesnya gue beresin kamar. Dan dengan mudahnya gue jawab, "Nanti juga berantakan lagi". Eh taunya dibales, "Yaudah ga usah makan. Nanti juga laper lagi." -_______-

Yaa namanya juga manusia, ada baik buruknya. Apalagi anak muda kan ya? #sesat

Eh kok dibeberin semua ya? :))

---
Oke, daripada kalian mengumpat (takutnya nambah dosa atau muntah-muntah) melihat ke-selfiecial-an gue. Mending ikutan juga deh! Berhadiah tongsis guys. Langsung aja klik gambar di bawah ini. 

http://claude-c-kenni.blogspot.com/2014/07/emotional-flutter-selfie-competition.html

Khawatir Rindu

Khawatir. Kata itu yang aku rasakan terhadapmu saat ini.
Tentunya masih dengan rasa rindu. 

Tapi sepertinya kau tak peduli rasaku itu. Kau menganggapnya biasa.
Semoga aku salah.

Jujur aku senang. Sangat senang. Kau menentukan jalanmu dengan penuh keyakinan.
Tak dipungkiri, aku sedikit sedih. Waktu pertemuan kita semakin sempit.
Tapi aku akan setia, lagi sabar. Kuharap kau juga.
Dan semoga masa depan berpihak pada kita. Aamiin.

sumber

Kegiatan Puasa Waktu Kecil

Dulu waktu kecil, kalau puasa pasti ngabuburit.
Dulu waktu kecil, ngabuburitnya sama temen.
Dulu waktu kecil, kalau puasanya 30 hari penuh selalu dikasih uang.
Dulu...aku suka padamu. Dulu aku memang sukaaa, ya ya ya #ngaco

Gak kerasa udah masuk bulan Ramadhan lagi. Perasaan baru kemaren shalat idul fitri. Bahkan sekarang udah seminggu aja kita puasa. Waktu berjalan begitu cepat.

Kalau bulan puasa pasti selalu ada cerita yang menarik. Khususnya saat ngabuburit (menunggu adzan maghrib dengan melakukan kegiatan).

Suka kangen gak sih sama kegiatan-kegiatan ngabuburit yang kita lakuin waktu masih kecil? Gue kangen banget!

Sekarang gue mau bernostalgia tentang hal apa aja yang dulu biasa dilakuin gue (dan mungkin kalian) pas ngabuburit.

1. Pergi ngaji
Sebagai orang Islam, sangat diwajibkan untuk bisa mengaji. Karena fatwa itulah, Bunda tercinta gue dengan cerewetnya selalu menyuruh pergi ngaji. Sebagai anak yang baik, walaupun kadang malas, gue selalu pergi ngaji.

sumber
Memang di TPA/TPQ gue mengaji. Tapi tujuan utama gue (seringnya) adalah bukan untuk mengaji, tapi ngabuburit setelahnya. Hehe.

Kegiatan ngabuburit setelah ngaji itu beda-beda tiap harinya. Apa aja? Gue sebutin di nomor selanjutnya.