Ketika Teman Menikah

Lepas dari seragam putih abu, yang biasanya bilang ,"Gimana nanti ajalah" berubah jadi bilang, "Hidup gue nanti gimana ya?".

Apalagi menjelang umur 20-an, liat temen-temen seangkatan yang udah dilamar dan melamar. Kadang suka sirik, kadang juga keluar pertanyaan, "Belum 20 tahun kok udah nikah sih? Apa ga terlalu muda?"

Gue nulis ini, karena udah banyak banget temen seangkatan gue di SMP dan SMA yang nikah. Dan baru-baru ini, temen sekelas di kampus baru aja jadi pengantin baru.

Sirik? Adalah sedikit. Tapi sekarang gue mau bahas tentang hal-hal yang terjadi ketika temen udah nikah.

1. Pulang cepet
Ini beneran. Temen gue yang biasanya selesai kuliah suka indehoy di warung, setelah menikah, belum jam 9 malem aja udah buru-buru pulang.

gue: "Mau kemana sih? Buru-buru gitu."
temen gue: "Pulang dong. Kasian istri nunggu di rumah."

2. Ga bisa nebeng
Namanya pengantin baru, kesana-kemari mencari alamat pun ditemenin. Kuliah aja ditungguin, apalagi jalan-jalan. So sweet bener yaa.
Terpaksa, posisi gue sebagai tebengers (tukang nebeng) pun tersisihkan.

3. Panggilan berubah
Suka geli sendiri, ketika gue biasanya bilang, "Pacar kamu..." tiba-tiba berubah jadi, "Ciee istri kamu..." atau "Bawa aja pacar kamu" pun berubah jadi, "Istri kamu ga diajak?"

4. Traktiran berkurang
Pertemanan yang solid adalah ketika udah ga malu lagi minta traktir. Sebelum temen gue nikah, gue sering banget minta traktir. Emang ga tau malu sih. Tapi, tanpa gue minta pun dia suka nraktir loh.

Semenjak teman gue itu nikah, aduuuhhh... ga tega gue mintanya, plus takut istrinya marah. Sekalinya gue minta, eh teman gue bilang, "Lagi ga punya uang nih. Bayar sendiri aja ya." 

Apa mau dikata, dia sudah sah ada yang punya. Da aku mah apa atuh, cuma temen :')

sumber
Dan setiap kali gue cerita ke bunda kalau ada temen yang nikah, bunda selalu bilang,
"Jadi kapan kamu mau dilamar?"

Haruskah?

“Saya tugaskan kamu ke Surabaya bersama Fuji. Untuk hotel dan biaya makan, akan ditanggung kantor. Nanti disana, akan ada supir yang siap mengantar kalian kemanapun, asal masih urusan kantor. Kamu siap?”

Siapa yang ga siap, saat bos memberikan tugas ke luar kota bersama orang yang sejak lama gue kagumi, Fuji. Cewe cantik dan pintar. Idaman gue bangetlah.

Tapi sepertinya dia udah punya pacar. Soalnya, selama kami tugas di Surabaya, setiap kali makan malam bareng di hotel, dia selalu sambil ngobrol dengan seseorang di telpon. Dan gue, cuma dapet sapaan, “Kamu udah pesen?” dan “Aku duluan ke kamar ya.”

Selama 3 hari di Surabaya, gue dan dia hanya ngobrolin masalah kerjaan. Sekalinya gue tanya, “Kamu mau jalan-jalan gak? Mumpung di Surabaya nih.”

Dia malah jawab, “Ah, kita beresin kerjaan dulu aja. Biar cepet pulang ke Bandung.”

Jleb banget kan? Ga berani lagi deh gue nanya-nanya hal lain, selain masalah kerjaan. Sakitnya tuh langsung kena hati.

Pas hari terakhir di Surabaya, ternyata kerjaan kami udah beres. Eh, tanpa basa-basi, dia malah ngajakin gue ke Pasar Atum Surabaya.

“Mau ngapain? Beli oleh-oleh?”

“Iya nih. Aku mau beli baju buat Beni dan orang-orang di rumah.”

Beni? Siapa itu? Ah gue bener-bener cemburu saat dia menyebut nama lelaki lain. Tapi, apa berhak gue cemburu? Dia cuma menganggap gue sebagai rekan kerja, gak lebih.

Tiga bulan setelah bertugas ke Surabaya, gue dan Fuji, lagi-lagi mendapat tugas. Kali ini ke luar negeri.

Haruskah gue terjebak lagi di tempat asing, bersama orang yang ga bisa gue dapatkan hatinya?

2014 Ada Apa Dengan Cinta?

Yang lahir tahun 90an pasti ga asing dengan Rangga dan Cinta di film AADC. Iya kan?
Sekarang ada versi 2014 nya loh! Udah tau? Bagusss...

Buat yang belum tau, nih >>


Tapi ini bukan dalam bentuk film, ftv, apalagi sinetron. Ini katanya sih mini drama. Cuma 10 menit lebih sedikit aja.

Saking populernya film AADC tahun 2002 lalu, kemunculan mini drama ini disambut hangat dengan guyonan-guyonan ala warga dunia maya. Guyonan itu biasa disebut meme (biasa dibaca mim).

Saking ga ada kerjaannya, gue cari di instagram dengan hastag #aadcgagalmoveon. Selamat menikmati.

Sayang sekali yaa | @fitrop
"Modal awalnya berapa ya?" | @reremi223
Ini Rangga atau tukang salon? | @cynthia_octa

Segera Hadir: Japan Festival @ UNAS PASIM


Di kampus gue ada acara tahunan yaitu Japan Festival. Di Japan Festival ini ada banyak perlombaan yang mesti banget diikutin oleh para pecinta Jepang, baik budaya, bahasa ataupun cuma kartunnya. Hadiahnya? Keren dong pastinya.


Bukan cuma lomba, nanti juga ada penampilan dari beberapa bintang tamu yang udah terkenal se-kota Bandung. (daftar bintang tamu menyusul)

Ada juga stand makanan khas Jepang, dan juga photo booth. Di photo booth itu, nanti kamu bisa pake baju khas Jepang, yaitu kimono ataupun yukata.

So, bagi kamu warga Bandung dan sekitarnya, baik pecinta Jepang ataupun bukan, yuk dateng! Tiket masuknya gratis, tis, tis.

Untuk info lebih lanjut, bisa hubungi CP dan email yang tertera di atas, ataupun ke J-Fest PASIM. Ditunggu loh :D

Karya Kedua, Hujan Bercerita

Setelah memiliki karya pertama dalam bentuk antologi puisi, sekarang bisa punya karya baru lagi dalam bentuk antologi flash fiction, alhamdulillah..

Event yang diadakan oleh Penerbit Harfeey ini menerima 458 naskah, tapi yang lolos cuma 215 naskah dan gue salah satunya. Walaupun bukan di penerbit mayor, gue sangat bersyukur. Kapan lagi bisa punya buku yang didalamnya tercetak karya sendiri kan? :D

Karena banyaknya naskah yang masuk, FF dengan tema Hujan Bercerita ini dibagi jadi 5 jilid. Pembagiannya berdasarkan judul, jadi karya gue masuk jilid ke-1, karena judulnya "Ame ga Futte".

Jujur, karena waktu itu ga ada ide untuk ngasih judul, yaudah gue ambil dari judul salah satu teks di buku pelajaran bahasa Jepang gue, hehe. Alhamdulillah membawa keberuntungan. Ame ga Futte artinya hujan turun.
Cover Hujan Bercerita #1
Gue suka covernya, karena warnanya biru. I LOVE BLUE! ~\o/~

Dan sekarang gue mau promo. Kalian harus baca buku ini, karena buku ini bercerita tentang hujan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Dari mulai ynag bergenre komedi, sampai thriller, semua ada. Jadi bukan cuma tentang cinta ataupun kenangan biasa bersama hujan. Pokonya kalian harus punyaaa! #maksa

Soal harga? 41 ribu aja kakak. Itu udah murah loh. Kalau beli di penerbitnya langsung, bisa lebih dari segitu. Gue serius. Ga percaya? Cek aja!

Sok atuh akang-teteh, kakak-adek, abang-nona, yang ganteng dan cantik, beli yaaa! *tebar cinta*