Tak Lagi (menunggu) Hujan

Air mengguyur sepanjang jalan terus seharian.
Membasahi yang senantiasa menunggu.
Itu aku.
Hanya alunan lagu lama yang didengar.
Bersama layar hitam yang digenggam.
Tanda bukti pertemuan yang dinanti.

Lama hingga senja tak tampak.
Semua berlalu sendiri.
Tega..
Masih berdiam ditempat yang sama.
Walau bosan menyapa.
Tapi rindu bersandar mengalahkan.

Tak berubah, hanya mereka beda.
Menanti menunggu pujaan yang tak kunjung datang.
Sampai sang dewi malam benar-benar menyapa.

at 18.08
22-12-2012

No comments:

Post a Comment