[Movie Review] Pure Love (Unforgettable) - 2016

Bagi penikmat film dan yang lagi demam Korea, film yang satu ini cocok banget buat ditonton sendirian di dalam kamar. Kenapa harus sendirian? Supaya mau ketawa ataupun nangis jadi enak.

Karakter utama di film ini adalah Kim So Hyun dan D.O. (member boyband EXO). Untuk pecinta k-drama dan k-pop mah nama mereka ga asing di telinga. Kim So Hyun berperan sebagai Soo Ok, sedangkan D.O. berperan sebagai Beom Sil.

Beom Sil dan So OK (sumber)
Soo Ok ini gadis pincang, karena salah satu kakinya cacat. Jadi kalau berjalan itu, teman-temannya selalu gantian ngegendong dia. Walaupun cacat, tapi Soo Ok ini cantik dan semua orang di desanya itu sayang sama dia.

sumber
Beom Sil, anak desa pemalu yang kelihatannya suka banget sama Soo Ok. Tapi ternyata, bukan cuma dia aja yang suka, salah satu teman mereka pun ada yang bersimpati ke Soo Ok, namanya Gae Deok yang seorang atlit lari.

Ini pemeran Beom Sil saat dewasa. (sumber)
Sayangnya Soo Ok malah terlihat menyukai dokter magang yang sedang bertugas di desanya. Dan dia juga bilang kalau dia ga mau menikah dengan teman, karena teman adalah teman.

Yang jadi konflik utama di film ini bukan siapa yang dicintai Soo Ok. Tapi film ini lebih condong ke kisah persahabatan 5 remaja. Mereka adalah Beom Sil, Gae Dok, Gil Ja, San Dol yang bersekolah di kota, dan Soo Ok yang tetap tingal di desa.

sumber
Alur ceritanya maju mundur cantik. Openingnya di mulai dari masa sekarang, di mana mereka semua sudah dewasa, lalu mundur ke waktu liburan musim panas saat mereka masih muda, dan balik lagi ke masa mereka dewasa.

Desa ini desa kepulauan(?), kalau di Indonesia mah mirip Pulau Seribu gitu. Jadi warga kalau mau ke klinik itu harus menyebrang pake perahu kecil. Nah si Soo Ok ini walaupun pincang, tapi dia mampu berenang dari pulau ke pulau. Jago bangetlah!

Selain jago berenang, Soo Ok juga punya suara yang bagus. Diceritakan kalau Soo Ok ingin ikut lomba nyanyi di desanya, karena waktunya yang udah mepet, keempat temannya yang lain ngebawa Soo Ok pake gerobak ke tempat perlombaan. Ngeliat adegan ini, gue ngos-ngosan sendiri. Greget!

(Dari kiri ke kanan) Beom Sil, Gil Ja, Soo Ok, Gae Dok si atlit lari dan San Dol.

Tujuan Soo Ok kalau pergi ke pulau sebelah itu sebenarnya untuk bantuin dokter magang di klinik desa. Dan di pertengahan cerita, ternyata ada tujuan lain dari Soo Ok. Ternyata dia ingin membalas budi pada dokter yang udah ngasih tau informasi tentang operasi gratis untuk kakinya yang pincang itu.

Beom Sil yang selalu mengikuti Soo Ok, ga sengaja dengar percakapan dokter dengan temannya di telepon. Dan sesuatu pun terjadi. Kebenaran terungkap!

Apa yang sebenarnya terjadi? Kebenaran apa yang terungkap? Penasaran? Dowload filmnya dong!

Saran dari gue, jangan nonton ini di tengah perkuliahan ataupun di dalam kelas kalau ga mau dianggap orang gila ataupun dikatain, "Drama banget sih lo!"

Nilai gue untuk film ini 9 dari 10. Alasan: Ceritanya beda dengan yang gue perkirakan dan menyentuh banget!

Happy watching~

Hunting Foto di Farm House Lembang

Wahai kaum pecinta foto selfie ataupun #ootd, sudahkan kalian pergi berkunjung ke rumah Hobbit yang ada di Lembang? Yup! Farm House namanya. Karena belakangan tempat wisata ini lagi hits, gue bersama bunda berkunjung ke tempat ini.

Sebenarnya ga berniat pergi ke sini. Tapi karena kagok udah jauh-jauh pergi ke daerah Lembang mencari si Rumah Sosis yang menghilang itu, ya udah deh terusin aja ke Farm House. Kalau ada yang penasaran kenapa gue pergi sama bunda, bukan sama pacar. Please, be quiet! Bukan berarti gue jomlo loh ya!

sumber
Tiket masuk Farm House itu 20 ribu per orang, ditambah tiket parkir 5 ribu karena gue mengendarai motor. Tiket masuknya bisa ditukar dengan segelas susu murni segar dengan pilihan rasa coklat dan stroberi, atau ditukar dengan sebuah sosis yang tentunya sudah matang.

Karena kami berdua, jadi yang satu ditukar dengan susu, satunya lagi ditukar dengan sosis. Karena tidak baik makan sambil berdiri apalagi sambil jalan, maka kami pun duduk dulu untuk menghabiskan si sosis dan si susu. Rasa susunya mirip dengan susu murni lainnya. Tapi rasa sosisnya lebih enak dari sosis-sosis yang dijual di pinggir jalan.

Tempat parkir aja penuh sama kendaraan, maka sudah dipastikan di dalam juga penuh walau ga sesak. Jadi mau foto-foto teh malu gimana gitu, karena banyak banget orang. Jadi kami cuma keliling-keliling mencari si rumah Hobbit yang jadi incaran setiap orang yang datang ke situ.

Setelah capek keliling, tadaaa akhirnya ketemu juga. \(^-^)/ Tapi banyak banget orang yang pengen foto di rumah itu. Sampai mereka bikin antrian untuk foto loh! Karena males ngantri ya udah deh foto dari jauh dan dari samping.



Hayoo, gue yang sebelah kanan atau kiri?

Rumah Sosis Tak Lagi Bernyawa

Long weekend di depan mata! (~^-^)~ Udah punya rencana liburan? Atau cuma diem di rumah kaya gue? #hiks

Sebagai mahasiswi semester akhir emang pantesnya diem di rumah, ngerjain tugas akhir demi target lulus tahun ini. Tapi itu ga berlaku buat gue! Belakangan ini gue malah pergi ke sana-sini nganterin bunda cari tempat wisata buat perpisahan anak TK.

Setelah searching-searching di internet, bunda memantapkan hatinya untuk ngadain perpisahan di Rumah Sosis di jalan Setiabudhi, Lembang, Bandung. Akhirnya, kami pun pergi ke sana naik motor.

Tempat rekreasi ini sebenarnya gampang banget dijangkau dan ditemukan. Lokasinya pinggir jalan dan ada tulisan besar bertuliskan "Rumah Sosis".

sumber
Karena alasan itulah, dengan pedenya gue terus aja jalan tanpa tanya-tanya ke orang. Tapi kok ga keliatan juga tulisan Rumah Sosis ya? Padahal gue udah hampir mendekat ke daerah Farm House. Akhirnya bunda gue pun tanya ke warung yang ada di sekitar situ. Dan memang bener, kalau kita udah jauh banget ninggalin lokasi Rumah Sosis itu. Dengan perasaan ga yakin, kami pun putar balik. Tapi tulisan itu ga ada di mana pun.

Gue pun memutuskan berhenti di seberang lokasi yang di gerbangnya ada tulisan, "Maaf, kami sedang dalam perbaikan", karena gue yakin tempat itu adalah Rumah Sosis.

Bunda pun memutuskan masuk dan bertanya di manakah Rumah Sosis sebenarnya. Dan pekerja di situ menjawab, "Rumah Sosis udah ga ada bu. Sosisnya pindah ke tempat Tahu Susu Lembang. Kalau mainan anak-anaknya mau dipindahin ke Dago, tapi belum tau kapan."

OMG! Bunda yang udah yakin banget mau ngadain acara di sana pun jadi galau. Harus ngadain perpisahan di mana dong?

Jadi buat wisatawan yang berencana mau ke Rumah Sosis, sudah dipastikan tidak bisa. Karena tempat rekreasi ini tidak lagi bernyawa. Tapi ga usah sedih dan galau! Masih banyak kok tempat wisata yang bagus di Lembang, Bandung. Yang akhir-akhir ini lagi ngehits sih Farm House. Rumah Hobbit yang mirip dengan yang ada di Selandia Baru.

Tunggu postingan gue tentang Farm House ya~

Chingu Cafe - Bandung Rasa Seoul

Siapa yang suka dengan oppa-oppa ganteng dari Korea? 'Oppa' di sini bukan berarti kakek-kakek loh! Dalam bahasa korea, oppa itu sebutan untuk kakak cowok atau orang yang kami (perempuan) anggap sebagai seorang ehem pacar.

Gue punya rekomendasi tempat makan plus nongkrong asyik nih buat warga Bandung dan sekitarnya yang suka hal-hal berbau Korea Selatan. Nama tempatnya adalah Chingu Cafe. Saat masuk ke cafe ini, kita langsung disuguhi aneka properti ala negeri ginseng itu.


Di pohon ini banyak tulisan-tulisan dari pengunjung


Pelayannya juga menyapa kami berempat dengan kata sapaan khas Korea, "Annyeonghaseyo".

Chingu Cafe ini semenjak kemunculannya emang bikin gempar #lebay, sampai-sampai gue pun harus masuk waiting-list untuk bisa menikmati makanan-makanan korea di tempat ini.

BNI Go-Green Untuk Indonesia

Bing beng bang yok kita ke bank
Bang bing bung yok kita nabung
Tang ting tung hey jangan dihitung
Tau tau kita nanti dapat untung

Masih ingat dengan lagu "Menabung"? Dulu gara-gara lagu itu saya mendadak rajin menabung, walaupun seminggu kemudian celengan yang dipakai buat menabung itu dibongkar lagi karena tak tahan ingin membeli mainan di sekolah.

Anak-anak yang lahir tahun 80-90an, pasti pernah punya celengan tanah liat yang bentuknya ayam atau stroberi. Iya kan? Sekarang sih tak usah repot-repot beli celengan seperti itu lagi. Sudah banyak bank-bank yang bersedia menyimpan dan mengamankan uang kita, salah satunya BNI (Bank Negara Indonesia).


Sebagai bank pertama yang dimiliki negara Indonesia, sudah banyak prestasi yang diraih juga penghargaan yang didapatkan dan oleh BNI. Salah satunya yaitu Indonesia Green Company Award di tahun 2012.

Kita sering mendengar berita bahwa lapisan ozon di bumi kita sudah semakin menipis karena polusi udara yang terus meningkat. Untuk meringankan beban itu, ternyata BNI bekerja sama dengan pihak pemerintah Banda Aceh dalam membangun Taman Kota Trembesi BNI. Taman itu adalah sebuah fasilitas hutan dan taman kota seluas 1,5 hektar yang berlokasi di kota Banda Aceh. Selain di Banda Aceh, BNI juga telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo dan Universitas Udayana dalam mengembangkan hutan-hutan kota untuk mendukung terciptanya ruang terbuka hijau di perkotaan.

Pada tahun 2013 pun, BNI bersama pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan penanaman pohon di kompleks perkantoran Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang dalam rangka mendukung program penghijauan one billion Indonesia trees (Gerakan Satu Juta Pohon Indonesia) yang dicanangkan pemerintah sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon.

Penghijauan di Surabaya dalam rangka ulang tahun BNI ke 67. (sumber)

Lalu dalam acara Tour De Singkarak tahun 2014, BNI sebagai salah satu mitra acara ikut melakukan kegiatan yang bertujuan menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan cara membagikan pohon persahabatan atau Tree of Friendship di garis start dan finish perlombaan.

Selain itu, ada juga program Kali Ciliwung Bersih yang bertujuan untuk membersihkan lintasan sungai Kali Ciliwung dan dikerjakan secara sukarela oleh beberapa kelompok komunitas masyarakat seperti Peduli Ciliwung (KPC), LATIN dan Telapak. Dimana dana bantuan dari BNI dipergunakan untuk menyediakan peralatan pengangkut sampah sungai, mesin pencacah serta memberdayakan penduduk setempat untuk aktif mengelola kebersihan Kali Ciliwung.

Program tersebut sempat dipuji oleh ibu Ani Yudhoyono karena inisiatif BNI yang membantu Gerakan Cili­wung Bersih yang saat itu bertepatan dengan hari ulang ta­hun­nya.

Ada juga program Biogas Rumah yang didukung dengan mendonasikan 40 unit biogas digester oleh BNI di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dengan memanfaatkan kotoran sapi, alat biogas digester dapat menghasilkan gas sebagai sumber daya terbarukan untuk kompor rumah tangga.

Dan masih ada program lain seperti program pembangkit listrik pico hidro berkapasitas 2 KW untuk masyarakat terpencil di Desa Mekarjaya, Kawasan Cagar AlamGunung Simpang, Kabupaten Cianjur. Lalu program Kampoeng BNI yang memberikan bantuan permodalan dengan Kredit Kemitraan PKBL dengan syarat lunak, bantuan sarana dan prasarana, capacity building, pendampingan dan pelestarian alam. Serta program Perilaku Hidup Hijau Pegawai (BNI Green Atttitude).

Ternyata program-program tersebut dilakukan oleh BNI dalam rangka menjalankan program Green Banking. Dan diterapkan oleh BNI dalam program BNI Go-Green.

sumber
Harapannya semoga BNI bisa terus memberikan dukungan terhadap seluruh masyarakat Indonesia dalam menjaga kelestarian bumi. Aamiin.

sumber:
http://www.indopos.co.id/2014/06/artha-graha-peduli-bni-go-green-cintailah-bumi-kita.html
http://www.paguyubanbudiasi.com/id/2013/07/bni-lanjutkan-program-go-green.html
http://bni.co.id/id-id/tentangkami/corporatesocialresponsibility/bnigogreen.aspx
http://www.rmol.co/read/2012/07/09/70175/Ibu-Ani-Dadah-dadah-Di-Ciliwung-
https://konservasidasciliwung.wordpress.com/ciliwung-social-responsibility/bank-bni/
https://ervitakurns.wordpress.com/2013/12/24/green-banking-oleh-bank-negara-indonesia-sebagai-wujud-nyata-green-economy-dalam-dunia-perbankan