Setiap hari bertemu membuatku
selalu berharap bisa berdiskusi denganmu.
Beberapa kali harapanku
terlaksana. Apakah kebetulan?
Seiring waktu berjalan aku
sudah tidak menganggap itu sebuah kebetulan, tapi takdir.
Takdir yang membawaku mengagumi
hingga malam ini.
Takdir juga yang memaksaku
harus terus menunggumu.
Hingga kini aku tidak pernah
membeberkan isi hatiku.
Tapi aku yakin, kau tahu
perasaanku yang menginginkan sosokmu selalu disampingku.
Maka aku menunggu…
Menunggu ucapan yang memang
harus diucapkan oleh seseorang yang sedang mabuk asmara.
Oleh karena itu, rangkaian
kalimat-kalimat ini kubuat hanya untukmu.
Untuk seseorang yang tahu isi
hatiku, agar segera mengutarakan isi hatinya.
Apapun isi hatimu, aku
menunggu.
---
Diikutkan dalam Lomba Puisi, Iseng-iseng berhadiah milik Hazana Itriya
No comments:
Post a Comment