Dulu dan Sekarang

“Jika hubungan kita masih seperti ini saat kau pulang 2 tahun lagi, aku tak bisa”, tegasnya.

Masih ku ingat kata-kata yang kau ucapkan padaku, saat kau mengantar kepergianku di bandara. Saat itu aku tak berani menoleh. Aku terus berjalan, tanpa mau melihat respon apa yang kau berikan. Ah, aku terlalu malu sekaligus takut.

Begitupun saat sampai disana, selama setahun aku tak berani membuka email. Aku takut ada email darimu. Email berisi perasaan yang sebenarnya.

Di pertengahan tahun kedua, aku memberanikan diri membuka email. Hanya ada satu email yang tertulis namamu.

Hari ini, di bandara yang sama, giliranku menunggu. Menunggu kau menjemput kepulanganku.

Satu jam berlalu, akhirnya kau datang dengan senyum yang lebih menawan dibandingkan hari keberangkatanku dulu.

Welcome home Risa”, ujarnya lalu memeluk tubuhku yang sudah lelah.

“Kamu makin cantik aja ya pulang dari sana”, ucap seorang wanita yang berdiri di samping laki-laki itu.

“Terimakasih ibu cantik”. Aku memeluknya.

“Ris, lihat anakku lucu kan?”.

Aku melepaskan pelukanku dari Nana, lalu menoleh ke kereta dorong bayi. Disana ada sesosok manusia kecil yang lucu.

“Lucu banget sih kamu”. Aku mengangkatnya ke dalam pelukanku, lalu mencium-cium pipinya. Dia tertawa, manis sekali.

“Ganteng kan? Siapa dulu dong ayahnya”.

Aku menyikut badan laki-laki itu, dia tertawa. “Aku pikir ini faktor ibunya deh.” Kami pun tertawa.

“Sudah, sudah. Ayo kita antar Risa pulang. Pasti dia capek”, ujar Nana.

Aku meletakkan kembali si jagoan kecil yang tampan ke kereta bayi miliknya. Laki-laki itu membantu mengangkat barang-barangku. Sedangkan Nana mendorong kereta bayinya.

Aku senang, ternyata dia menepati janjinya. Seperti apa yang tertulis di email waktu itu, dia menikah dengan sahabatku Nana di tahun kedua saat aku berada jauh disana. Itulah salah satu alasan kenapa aku pulang di pertengahan tahun keempat.

Rrr.. rrr…
Handphoneku bergetar. Kulihat ada pesan. Kubaca.

Hai darl, I miss you. Next month, I will come to your home”.

---
Tulisan ini diikutsertakan dalam “Birthday Giveaway “When I See You Again” di blog: itshoesand.wordpress.com

15 comments:

  1. Mantap FFnya
    mau ikutan ach
    Link penutup itu kok nyala ya
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. :D Ayo Pakde ikutan, biar rame.
      Sekarang liinknya udah diperbaiki kok.

      Delete
  2. Bagusss, cuma nggak ngerti. Hubungan begini itu kaya apa. Kok ya bisa ngasih cowoknya ke sahabat sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohahaha maksudnya sih, si cewe ini ga nganggep kalo mereka punya hubungan khusus. Jadi dia seneng, kalo cowok itu bisa move on. Karena dari awal dia ga punya perasaan yang lebih.

      Delete
  3. berbagi cinta sama sahabat itu termasuk beramal nggak ya? -__-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh, ga tau juga sih. Bisa jadi kayanya ._.

      Delete
  4. Ooh, gak ada perasaan ke cowok itu ya. Nice, tapi yg sms siapa tuh?? ^^

    ReplyDelete
  5. Awal mula-nya gue kurang mengerti. Tapi, untung udah dijelasin di komen. Hehe.
    Asiknya punya sahabat kayak gitu. Dia sukses menjadi mak comblang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang sengaja dibikin bingung sih hahaha :D

      Delete
    2. syukurlah... pertemuannya baik-baik saja :D

      semoga sukses dengan lombanya

      Delete
  6. Hai, Zulfa salam kenal ya :D
    Saya awalnya kurang mudeng, jadi harus baca dari awal. Dan di komentar sebelumnya sudah dijelaskan.

    Terima kasih ya partisipasinya. Keep writing, Zulfa! :)

    ReplyDelete