UN oh Ujian Nasional

Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Itulah kiranya menurut Wikipedia. Tapi menurut sebagian pelajar Indonesia, UN adalah hal yang menakutkan dan menegangkan. Jujur, gue sih ga terlalu takut tapi .. ah sudahlah.

Dan gatau kenapa, pemerintah mengganti kebijakan untuk pertama kalinya tahun ini. UN yang sudah biasa 5 paket berubah menjadi 20 bahkan ada yang bilang 30 paket. Dan dengan sistem barkode (kaya yang ada di makanan dan minuman gitu). Jadi kita gatau kita dapet paket apa, dan temen sekelas ga ada yang sama, karena tiap orang beda paket. Sontak anak-anak pelajar SMK seperti gue kaget dan berkata "apa sebenernya yang ingin dilakukan pemerintah terhadap angkatan gue?".

Dari dulu angkatan gue selalu jadi kelinci percobaan. Gatau kenapa? Apakah mereka berpikir bahwa angkatan gue adalah angkatan yang cerdas? Gue positive thinking aja. Tapi ada yang bilang, "pemerintah melakukan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM". Ya gue sih setuju-setuju aja. Tapi kenapa harus diangkatan gue?!.

Lagi-lagi pelajar seperti gue dan teman-teman RPL1 juga pelajar seIndonesia cuma bisa berdo'a. Semoga pemerintah bikin kebijakan ini sampe nanti, biar adik2 kelas ngerasain juga xD *ketawa jahat*.

Tapi yang gue aneh adalah ... menjelang UN gini, tiba-tiba twitter heboh dengan pak SBY yang tiba-tiba punya akun twitter yang langsung verified. Apa pula yang akan dilakukan bapak presiden kita di twitter? Apakah dia mau ikut ngegalau seperti anak-anak ABG labil yang jomblo? Atau biar merasa lebih dekat dengan rakyat? Asli gue gatau alesannya, karena gue bukan anaknya, mantunya ataupun cucunya. Gue hanya salah satu rakyat Indonesia yang baru berumur 17thn, Januari kemarin. *abaikan*

Ya lagi-lagi gue berpikiran positif. Biarkan saja pak SBY punya twitter. Mungkin dengan adanya beliau di twitter, remaja-remaja jomblo bisa punya pacar (?), yang pengangguran bisa cepet dapet kerja karena nerror terus lewat mention, atau apa saja yang berbau positif. :)

Satu lagi.. Selamat UN bagi yang menjalankan. Yakin kita bisa!!! I'm Proud To be Indonesian ><

No comments:

Post a Comment