Redamkan Api



“Sembunyi! Sembunyi! Peri api itu datang! Aithne datang!”. Teriak Greeni, seorang peri rumput.

“Ada apa? Kenapa kalian bersembunyi?” Tanya Boreas sang peri angin yang baru saja datang dari sungai.

Tak ada yang menjawab pertanyaan Boreas. Semua sibuk mencari tempat persembunyian. Boreas berdiam heran memandangi peri-peri itu.

“Hey kau!”, ucap Aithne.

“Eh? Aku? Ada apa?”, jawab Boreas kaget.

“Kau tidak bersembunyi?”

“Kenapa aku harus sembunyi?”

“Kau tidak tahu siapa aku?”

Boreas menatap Aithne dengan jeli, lalu menjawab “Kau peri”

“Bodoh! Maksudku, kau tidak tahu siapa namaku?”

“Baiklah, ayo kenalan. Aku Boreas, sang peri angin. Kau?” Boreas mengulurkan tangan.

Bukannya mengulurkan tangan, Aithne malah melipat tangannya ke dada. “Aku Aithne. Peri api”

“Wow! Peri api! Aku suka”

Aithne memandangi Boreas dengan sinis. “Tadi kau bilang kau peri apa?”

“Aku peri angin. Kenapa?”

“Bagus! Kau harus menjadi sahabatku.”

“Hmm.. Jika aku tak mau bagaimana?”
“Harus! Kau tidak bisa menolak! Aku penguasa di hutan ini!”

“Oke, aku bersedia” ujar Boreas tersenyum.

Mendengar jawaban Boreas, para peri rumput yang bersembunyi merasa sedih. Mereka tak menyangka, sahabat yang sering membantu itu mengkhianati mereka dengan cara berteman dengan peri api yang nakal, yang sering membakar rumput-rumput seenaknya.

“Eh tapi… kenapa kau memilihku menjadi sahabatmu?” tanya Boreas pada Aithne.

“Aku api dan kau angin. Jika api bertemu angin, api itu akan membesar bukan? Hahahaha” Aithne menjawab lalu tertawa.

“Bagus juga”

“Tentu saja! Makanya ayo kita berkeliling di hutan ini. Akan kutunjukkan kemampuanku padamu. Ikuti aku!”. Aithne pun terbang, Boreas mengikutinya dari belakang.

Setelah mereka terbang menjauh, para peri rumput keluar dengan muka kecewa, bahkan sampai ada yang menangis. Mereka takut Aithne dan Boreas akan membakar rumput-rumput yang ada di hutan ini sehingga menyebabkan para peri rumput kehilangan tempat tinggal.

“Kawan! Lihat ini!” Greeni berteriak.

Semua peri rumput menghampiri Greeni yang memegang daun yang bertuliskan sesuatu.

“Greeni dan kawan-kawan. Kalian tidak perlu khawatir. Aku memang peri angin, tapi mengandung unsur air. Sesuai namaku, Boreas yang berarti angin musin dingin. Tenang. Aku akan meluluhkan hatinya, lalu merubah tingkah lakunya. Salam sobat, Boreas”, ujar Greeni.

“Horaaay!!!” Semua berteriak gembira. 

--- 
Diikut sertakan dalam #TantanganDongengPeri dari @PramoeAga

3 comments:

  1. Merubah tingkah laku api itu yang kayak gimana ya? Api kalo ga mbakar bukannya mati ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kok ga kepikiran ya? hehe
      api kompor bisa di kecilin, aku mikir gitu sih (._.)v

      Delete
  2. Terima Kasih Saudari Zulfa Nurul A. atas partisipasinya di Lomba Buat Puisi Cinta Ke-2,
    Anda terdaftar sebagai Peserta 008

    ReplyDelete