Pentingnya Sumur Resapan

Pemukiman yang padat menyebabkan berkurangnya air yang dapat diserap tanah. Maka dari itu diperlukan sumur resapan sebagai pengganti resapan alami.

Seperti yang diutarakan oleh Puslitbang, bahwa sumur resapan sangat diperlukan jika:
  • Adanya tendensi bahwa lahan peresap alami makin menyempit.
  • Melimpahnya air permukaan di musim hujan.
  • Sumur-sumur penduduk mengalami kekeringan di musim kemarau.
Tapi sekarang, sumur resapan menjadi syarat wajib bagi siapapun yang akan mendirikan bangunan (rumah, kantor, sekolah, dll.).

Tujuan dibuatnya sumur resapan antara lain :
  1. Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.
  2. Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.
  3. Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai.
  4. Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah.
Banyak sekali manfaat dan keuntungan dari sumur resapan, yaitu:
  1. Menambah cadangan air tanah sebagai usaha konservasi air
  2. Menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut.
  3. Mengurangi beban dan mencegah kerusakan sarana drainase permukaan.
  4. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.
  5. Mempertahankan tinggi muka air tanah.
  6. Mengisi pori-pori tanah agar tidak terjadi penurunan tanah.
  7. Melestarikan teknologi tradisional.
  8. Meminimalisir terjadinya banjir saat musim hujan
  9. Mengimbangi perubahan penggunaan lahan.
Sejak tahun 1985 Balai Hidrologi Pusat Litbang Sumber Daya Air telah menerapkan bangunan ini di daerah pemukiman, kompleks sekolah, perkantoran dan daerah di sekitar situ-situ sebagai suatu proyek percontohan tunggal.

Untuk lebih jelasnya silahkan langsung ke artikel milik Puslitbang >> Sumur Resapan

Sumber lain:
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/
http://www.residena.com/artikel/2012/26/langkah-langkah-membuat-sumur-resapan-air-di-rumah

---
Artikel ini diikutsertakan dalam Sayembara Penulisan Blog 2013 milik Puslitbang

8 comments: